Kamis, 22 Mei 2014



Sekilas Tentang Firaun



Menurut Alquran, Firaun adalah hamba Allah Swt. Terlaknak, yang pernah hidup di muka bumi. Konon, air, tanah dan udara tak ada yang bersedia menerima atau menampung jasad beliau, setelah wafat. Semua enggan kecipratan dosa yang pernah diperbuat oleh hamba yang satu ini. Dosa Firaun tidak kecil, ia menyebut dirinya sebagai Tuhan penguasa jagad raya.
Firaun adalah raja kedua dalam dinasti kerajaan Ramsis, di Mesir. Ramsis adalah zaman kerajaan yang menjadi kebanggan Mesir kuno dan modern. Pada fase ini, Mesir telah menyulap diri menjadi kerajaan yang disegani di dunia, serta mampu melahirkan peradaban yang gemilang. Raja Ramsis berhasil menbangun Piramid yang menjadi salah dari tujuh keajaiban dunia. Menurut ahli sejarah, era Ramsislah yang berhasil menyulap Mesir sebagai negara yang kaya akan peninggalan sejarah dan peradaban.
Ada dua raja yang menjadi penguasa dinasti ramsis di Mesir. Ramsis pertama dan ramsis kedua. Ramsis kedua, menurut sejarawan, adalah Firaun yang hidup sezaman dengan Nabi Musa.
Ramsis kedua (Firaun) adalah sosok raja yang sangat ditakuti. Ia memerintah dengan menyebut diri sebagai penguasa alam (Tuhan). Pernah suatu ketika, ia bertitah untuk membunuh semua bayi laki-laki yang lahir di Mesir, karena takut dengan ancaman paranormal yang mengatakan bahwa suatu saat, kerajaannya akan digoncang oleh kelahiran seorang anak laki-laki.
Sejak itu, semua ibu takut melahirkan anak lelaki. Hingga suatu saat, lahirlah Nabi Musa As. Ibunya tidak membunuh Musa, tapi dihanyutkan di sungai Nil. Secarah kebetulan, Asia, istri Firaun menemukan Musa yang masih bayi. Disinilah awal mula perjalanan sejarah sang Nabi, yang mengajak Firaun untuk meyakini keberadaan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Nabi Musa diasuh Asia hingga dewasa. Setelah dewasa, beliau mengajak dan menyeruh Firaun mengimani adanya Tuhan. Firaun yang angkuh dan menyebut dirinya sebagai tuhan, tentu sangat murka dengan aksi anak angkatnya itu. Singkatnya, Firaun memerintahkan agar Musa dan seluruh pengikutnya ditangkap dan disiksa hingga tewas.
Karena adanya titah ancaman, Musa langsung mengorganisir seluruh pengikutnya keluar dari Mesir, menuju tempat yang aman. Firaun yang mendengar kabar ini, langsung memimpin pasukannya mengejar Musa. Di dalam Alquran, diceritakan bahwa atas izin Allah Swt., Musa membelah lautan dengan tongkatnya sebagai jalan keselamatan bagi pengikutnya. Setelah semua pengikutnya menyeberang laut, Musa mengambil kembali tongkatnya, hingga membuat Firaun dan pasukannya teggelam dan mati di tengah laut.
Jasad Firaun ditemukan oleh ahli purbakala Eropa, di tepi Nil. Waktu dan tempatnya, penulis masih mencari informasi. Menurut beberapa sumber, jasad Firaun ditemukan ratusan tahun yang lalu. Sebagian besar penduduk Mesir dan orang Islam meyakini bahwa setelah tenggelam, mayat Firaun kembali ke darat. Air laut enggan menampung mayatnya. Tanah pun juga demikian. Mayatnya masih utuh, serupa dengan aslinya dikala ia masih hidup.
Kini, jasad Firaun disimpan di museum Tahrir, di tengah kota Kairo. Firaun diletakkan pada ruangan khusus, dalam peti yang terbuat dari kaca. Kaki, tangan, gigi, rambut dan sebagian tubuhnya, masih utuh, hanya kulitnya saja yang sudah keriput. Dalam ruangan ini, terdapat juga beberapa jasad raja Mesir, yang sudah menjadi mumi. Menurut informasi dari teman yang baru berkunjung ke sana, kini, terdapat 13 mumi yang dipamerkan dalam dalam museum Tahrir. Mumi terakhir ditemukan akhir Desember 2007.
Musium Firaun, memang menjadi salah satu daya tarik pariwisata Mesir. Selain mumi, di dalam museum terdapat pula benda-benda pusaka dan berharga, peninggalan kerajaan Ramsis dan raja-raja Mesir kuno.
Untuk masuk ke dalam musium, pengunjung dikenakan biaya sebasar 25 Pound Mesir bagi pelajar dan 50 Pound Mesir, turis atau wisatawan. 25 Pound Mesir (ditulis: le.25) kurang lebih setara dengan 45 ribu Rupiah (1$ : le. 5,45). Paket ini, belum termasuk tiket masuk ke dalam ruangan khusus yang menyimpan jasad Firaun sebesar 50 Pound bagi Pelajar dan 100 Pound untuk wisatawan. Jadi, untuk menjelajahi musium Tahrir serta seluruh peninggalan Mesir kuno yang ada di dalamnya, butuh uang sekitar 75 pound bagi pelajar dan 150 Pound bagi turis atau wisatawan.


Sekilas Tentang Firaun



Menurut Alquran, Firaun adalah hamba Allah Swt. Terlaknak, yang pernah hidup di muka bumi. Konon, air, tanah dan udara tak ada yang bersedia menerima atau menampung jasad beliau, setelah wafat. Semua enggan kecipratan dosa yang pernah diperbuat oleh hamba yang satu ini. Dosa Firaun tidak kecil, ia menyebut dirinya sebagai Tuhan penguasa jagad raya.
Firaun adalah raja kedua dalam dinasti kerajaan Ramsis, di Mesir. Ramsis adalah zaman kerajaan yang menjadi kebanggan Mesir kuno dan modern. Pada fase ini, Mesir telah menyulap diri menjadi kerajaan yang disegani di dunia, serta mampu melahirkan peradaban yang gemilang. Raja Ramsis berhasil menbangun Piramid yang menjadi salah dari tujuh keajaiban dunia. Menurut ahli sejarah, era Ramsislah yang berhasil menyulap Mesir sebagai negara yang kaya akan peninggalan sejarah dan peradaban.
Ada dua raja yang menjadi penguasa dinasti ramsis di Mesir. Ramsis pertama dan ramsis kedua. Ramsis kedua, menurut sejarawan, adalah Firaun yang hidup sezaman dengan Nabi Musa.
Ramsis kedua (Firaun) adalah sosok raja yang sangat ditakuti. Ia memerintah dengan menyebut diri sebagai penguasa alam (Tuhan). Pernah suatu ketika, ia bertitah untuk membunuh semua bayi laki-laki yang lahir di Mesir, karena takut dengan ancaman paranormal yang mengatakan bahwa suatu saat, kerajaannya akan digoncang oleh kelahiran seorang anak laki-laki.
Sejak itu, semua ibu takut melahirkan anak lelaki. Hingga suatu saat, lahirlah Nabi Musa As. Ibunya tidak membunuh Musa, tapi dihanyutkan di sungai Nil. Secarah kebetulan, Asia, istri Firaun menemukan Musa yang masih bayi. Disinilah awal mula perjalanan sejarah sang Nabi, yang mengajak Firaun untuk meyakini keberadaan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Nabi Musa diasuh Asia hingga dewasa. Setelah dewasa, beliau mengajak dan menyeruh Firaun mengimani adanya Tuhan. Firaun yang angkuh dan menyebut dirinya sebagai tuhan, tentu sangat murka dengan aksi anak angkatnya itu. Singkatnya, Firaun memerintahkan agar Musa dan seluruh pengikutnya ditangkap dan disiksa hingga tewas.
Karena adanya titah ancaman, Musa langsung mengorganisir seluruh pengikutnya keluar dari Mesir, menuju tempat yang aman. Firaun yang mendengar kabar ini, langsung memimpin pasukannya mengejar Musa. Di dalam Alquran, diceritakan bahwa atas izin Allah Swt., Musa membelah lautan dengan tongkatnya sebagai jalan keselamatan bagi pengikutnya. Setelah semua pengikutnya menyeberang laut, Musa mengambil kembali tongkatnya, hingga membuat Firaun dan pasukannya teggelam dan mati di tengah laut.
Jasad Firaun ditemukan oleh ahli purbakala Eropa, di tepi Nil. Waktu dan tempatnya, penulis masih mencari informasi. Menurut beberapa sumber, jasad Firaun ditemukan ratusan tahun yang lalu. Sebagian besar penduduk Mesir dan orang Islam meyakini bahwa setelah tenggelam, mayat Firaun kembali ke darat. Air laut enggan menampung mayatnya. Tanah pun juga demikian. Mayatnya masih utuh, serupa dengan aslinya dikala ia masih hidup.
Kini, jasad Firaun disimpan di museum Tahrir, di tengah kota Kairo. Firaun diletakkan pada ruangan khusus, dalam peti yang terbuat dari kaca. Kaki, tangan, gigi, rambut dan sebagian tubuhnya, masih utuh, hanya kulitnya saja yang sudah keriput. Dalam ruangan ini, terdapat juga beberapa jasad raja Mesir, yang sudah menjadi mumi. Menurut informasi dari teman yang baru berkunjung ke sana, kini, terdapat 13 mumi yang dipamerkan dalam dalam museum Tahrir. Mumi terakhir ditemukan akhir Desember 2007.
Musium Firaun, memang menjadi salah satu daya tarik pariwisata Mesir. Selain mumi, di dalam museum terdapat pula benda-benda pusaka dan berharga, peninggalan kerajaan Ramsis dan raja-raja Mesir kuno.
Untuk masuk ke dalam musium, pengunjung dikenakan biaya sebasar 25 Pound Mesir bagi pelajar dan 50 Pound Mesir, turis atau wisatawan. 25 Pound Mesir (ditulis: le.25) kurang lebih setara dengan 45 ribu Rupiah (1$ : le. 5,45). Paket ini, belum termasuk tiket masuk ke dalam ruangan khusus yang menyimpan jasad Firaun sebesar 50 Pound bagi Pelajar dan 100 Pound untuk wisatawan. Jadi, untuk menjelajahi musium Tahrir serta seluruh peninggalan Mesir kuno yang ada di dalamnya, butuh uang sekitar 75 pound bagi pelajar dan 150 Pound bagi turis atau wisatawan.


DUNIA KESEHATAN

Sekilas Tentang Radang Selaput Otak
Beberapa waktu belakangan, penyakit radang selaput otak menjadi perbincangan hangat di masyarakat, menyusul meningkatnya pemberitaan mengenai penyakit ini di tanah air kita. Bagaimana sebenarnya radang selaput otak itu, berbahaya ataukah tidak, dan bagaimana pencegahannya? Berikut ini kami bawakan sedikit informasi mengenai radang selaput otak pada orang dewasa, dengan harapan dapat memberikan informasi yang berharga pada pembaca sekalian.

Apa itu radang selaput otak?
Otak dan sumsum tulang belakang manusia, sebagai struktur vital bagi kehidupan, dilindungi oleh beberapa lapisan pelindung, salah satunya adalah selaput otak (meninges). Selaput ini, yang selanjutnya kami sebut saja meninges, membungkus otak dan berlanjut membungkus sumsum tulang belakang di rongga tulang belakang.
Adanya peradangan pada selaput ini, yang disebut dengan penyakit meningitis (meninges + -itis (akhiran yang berarti peradangan)), baik disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, jamur, maupun kanker atau penyakit autoimun, menyebabkan pembengkakan, sehingga menimbulkan tanda dan gejala khas. Gejala yang lebih berat dapat terjadi pada infeksi meninges sekaligus jaringan otak (meningoencephalitis).
Bentuk meningitis yang tersering adalah meningitis bakterial, dan meningitis aseptik yang disebabkan oleh virus. Meningitis bakterial menimbulkan gejala yang lebih berat, dan jika tidak ditangani dengan tepat, dapat menyebabkan kematian atau komplikasi jangka panjang pada jaringan saraf. Aseptik meningitis disisi lain, bersifat lebih ringan dan biasanya dapat sembuh dengan sendirinya pada penderita dengan kekebalan tubuh yang prima.

Apa saja yang dapat menyebabkan meningitis?
Seperti yang dikemukakan diatas, meningitis dapat disebabkan oleh berbagai hal, dan yang cukup sering adalah akibat infeksi bakteri dan virus, seperti bakteri E.Coli, Enterobacter Sp, Pneumokok, Meningokok (Neisseria meningitidis), Stafilokok, listeria; dan dari golongan virus disebabkan diantaranya oleh infeksi Herpes simplex virus tipe-2 (HSV-2), virus Hemophilus Influenza B, virus mumps (“gondongan”) dan virus HIV. Beberapa virus ini dapat menyebar melalui sekret hidung, air liur maupun tenggorokan penderita, seperti saat bersin, berciuman, dan batuk. Adapun penyebaran bakteri dapat. terjadi diantaranya melalui kontaminasi fekal – oral, misalnya saat mengganti popok atau buang air, kemudian tidak mencuci tangan dengan menyeluruh.
Beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang rentan terkena meningitis antara lain adalah:
  • Adanya luka tembus dari luar tubuh yang mencapai meninges, seperti pada kecelakaan atau tusukan benda tajam.
  • Pasien yang menjalani operasi di daerah otak maupun sumsum tulang belakang pada perawatan yang kurang steril.
  • Infeksi bakteri atau virus tertentu yang awalnya bersifat sistemik, misalnya pneumonia (radang pada jaringan paru-paru), radang telinga tengah atau sinus yang kronis, endokarditis, atau pada kondisi imunitas tubuh yang rendah (penderita kanker yang menjalani kemoterapi, penderita AIDS, dan pengguna obat kortikosteroid jangka panjang, seperti pada penderita penyakit autoimun.
  • Alkoholik
  • Anak dan dewasa yang belum menjalani vaksinasi untuk virus atau bakteri penyebab meningitis, seperti vaksinasi pneumokokkus.
  • Orang yang bepergian ke daerah dimana penyakit akibat infeksi bakteri meningokok sering ditemukan.
  • Wanita hamil, karena imunitas tubuh relatif menurun saat hamil.
  • Keluarga, Perawat atau tenaga kesehatan yang merawat penderita meningitis
Bagaimana mengenali gejalanya?
Gejala yang sering terjadi pada penderita dewasa adalah:
  • Demam tinggi, mendadak, tangan dan kaki terasa dingin. Pada infeksi akibat virus, gejala awal mirip dengan gejala flu, yakni demam, nyeri sendi, dan nyeri otot.
  • Sakit kepala yang berat, tidak reda dengan antinyeri biasa.
  • Kesadaran yang terganggu, ditandai dengan kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi,
  • Leher kaku (meningismus), sulit digerakkan dan nyeri saat ditekuk atau didongakkan.
  • Sensitif / terganggu dengan adanya cahaya yang terang.
  • Mengantuk yang sulit dibangunkan.
  • Mual, muntah bersamaan dengan sakit kepala.
  • Kurangnya nafsu makan.
  • Kejang.
  • Pada infeksi bakteri meningokok, timbul bintik kemerahan pada kulit
Konfirmasi meningitis serta penentuan organisme penyebabnya dapat dilakukan dengan pemeriksaan sampel darah dan cairan serebrospinalis (CSF) , suatu cairan bening yang berada diantara lapisan-lapisan meninges.
Apa yang harus dilakukan jika terkena gejala diatas?
Penyebab meningitis sulit diketahui hanya berdasarkan gejala saja, sehingga jika seseorang menderita tanda-tanda diatas, tindakan pertama yang sebaiknya dilakukan adalah memeriksakan diri ke Rumah sakit atau dokter terdekat. Setelah pemeriksaan dilakukan, dokter mungkin meminta penderita untuk dirawat inap, khususnya pada meningitis akibat infeksi bakteri, atau mengizinkan pasien untuk melakukan rawat jalan dengan beberapa pengarahan.
Meningitis akibat bakteri memerlukan pengangan khusus dan segera, sehingga penderita harus dirawat inap. Diantara penanganan tersebut adalah terapi kortikosteroid untuk mengurangi efek peradangan yang dapat merusak sel-sel saraf, dan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri. Penanganan yang terlambat dapat berakibat kematian, atau kerusakan otak dan saraf yang permanen.
Sedangkan meningitis aseptik tidak memerlukan pemberian antibiotik, cukup dengan menjaga cairan serta nutrisi tubuh, beristirahat, dan mengkonsumsi penurun demam dan nyeri untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat gejala tersebut. Pada pasien dengan imunitas tubuh baik, biasanya peradangan akan berangsur mereda dalam 7-10 hari.
Bisakah penyakit ini dicegah?
Berdasarkan penyebab timbulnya, penyakit ini sebagiannya dapat dicegah. Bentuk pencegahan yang dapat dilakukan antara lain adalah:
  • Mencuci tangan dengan menyeluruh, khususnya sebelum makan, setelah keluar dari toilet, sepulang beraktivitas di ruang publik, atau memegang binatang.
  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dan tidak menggunakan secara bersama peralatan pribadi seperti sikat gigi, alat makan, dan alat minum dengan orang yang sakit, atau saat diri sendiri sakit.
  • Menjaga kesehatan tubuh sehingga imunitas tubuh pun prima.
  • Menutup mulut saat batuk maupun bersin.
  • Pada wanita hamil, berhati- hati dalam mengkonsumsi makanan, khususnya daging (harus dimasak sampai benar-benar matang), susu dan keju (keduanya harus melalui proses pasteurisasi untuk menghindari infeksi listeria).
  • Melakukan isolasi pada pasien meningitis atau yang diduga kuat menderita meningitis. Proses isolasi ini tentunya dilakukan di rumah sakit. Perawat yang bertugas diharuskan menggunakan baju, masker, dan sarung tangan khusus.
  • Vaksinasi pada anak dan dewasa yang berisiko terjangkit mikroorganisme penyebab meningitis, seperti vaksinasi terhadap virus Haemophilus Influenza tipe – B (vaksin Hib), pneumokok, dan meningokok.
  • Pemberian obat untuk pencegahan (profilaksi) pada orang-orang yang berkontak dengan penderita, seperti keluarga maupun ketugas kesehatan, misalnya dengan menggunakan obat rifampin, ceftriaxone, maupun obat golongan fluoroquinolon seperti ciprofloxacin.
Semoga bermanfaat.
Referensi:
- Merck Manual 2012 Digital Edition
- UptoDate 19.2
- www.cdc.gov
- www.ncbi.nlm.nih.gov
- www.m.meningitis-trust.org
- www.webmd.com